Cari

Pencarian

Materi Dasar Snorkellin

 Snorkel Clearing
Fungsi :
Membersihkan snorkel dari air atau kotoran lainnya agar snorkel dapat digunakan untuk bernapas

Penjelasan : 
Pada saat melakukan snorkeling/skin diving, air atau kotoran lainnya dapat masuk ke dalam snorkel karena hempasan ombak atau hal lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan teknik snorkel clearing untuk membersihkan saluran pernapasan bantu kita (snorkel). Selain itu, teknik ini juga berguna disaat kita melakukan teknik duck dive & apnea, dan juga disaat kita melakukan SCUBA diving, di saat kita muncul ke permukaan air untuk menghirup napas yang berasal dari udara.

Teknik :
·         Tarik napas sedalam mungkin, lalu tahan.
·         Masukkan seluruh bagian kepala kedalam air (termasuk masker & snorkel dengan tujuan agar air masuk ke snorkel.
·         Muncul ke permukaan air dengan cukup mengeluarkan ujung snorkelnya saja keatas permukaan air. Tidak perlu mengeluarkan seluruh bagian kepala ke atas permukaan air.
·         Hembuskan napas dari mulut ( jangan dari hidung ) dengan kuat, tetapi dengan tetap menyisakan napas di paru-paru dengan tujuan untuk melakukan hembusan napas kembali jika snorkel belum bersih dari air/kotoran dengan sekali hembus.
·         Pastikan snorkel bersih dari air/kotoran sehingga snorkel dapat digunakan untuk bernapas.

2.      Masker Clearing
Fungsi :
Membersihkan masker dari embun atau objek lain yang menghalangi penglihatan, tanpa perlu membersihkan masker diatas permukaan air atau melepas masker dari kepala.

Penjelasan :
Untk snorkeling/skin diving, teknik masker clearing selalu diiringi dengan snorkel clearing. Oleh karena itu sebaiknya kita selalu menyisakan napas diparu-paru kita pada saat melakukan masker clearing, agar kita dapat melakukan snorkel clearing jikalau kita membutuhkan napas tambahan untuk menuntaskan masker clearing tersebut. Hal ini tidak berlaku apabila kita melakukan masker clearing saat SCUBA diving, sebab saat SCUBA kita akan memperoleh napas dari tabung oksigen.
Metode masker clearing ada berbagai macam, tetapi yang akan dijelaskan disini hanya 2, yakni masker clearing dengan 1 tabung tangan dan masker clearing dengan 2 tangan.

Teknik :
1.      Cara 2 tangan :
·         Tarik nafas secukupnya
·         Masukan seluruh bagian kepala ( dan juga tubuh ) ke dalam air.
·         Buka sedikit masker dari bagian atas dengan menggunakan kedua tangan untuk mengisi seluruh masker dengan air. Kondisi mata tetap terbuka.
·         Dengakkan kepala, lalu buka sedikit masker dari bagian bawah dengan menggunakan 2 tangan disertai menghembuskan napas dengan kuat untuk mengeluarkan air dari dalam masker. Jangan lupa untuk tetap menyisakan napas diparu-paru untuk melakukan snorkel clearing.
·         Pastikan masker sudah bersih dari air, embun, atau kotoran lainnya yang dapat menghalangi penglihatan.
·         Kembali ke permukaan air dengan cukup memunculkan ujung snorkel saja di atas permukaan air.
·         Lakkan snorkel clearing
·         Jika masker clearing belum tuntas dilakukan (biasanya karena masih ada air di dalam masker), lakukan snorkel clearing, ambil kembali napas secukupnya, lanjutkan kembali masker clearing hingga tuntas (sebaiknya masker clearing dilakukan maksimal 2x kesempatan).
2.      Cara 1 tangan :
·         Tarik nafas secukupnya
·         Masukan seluruh bagian kepala ( dan juga tubuh ) ke dalam air.
·         Buka sedikit masker dari bagian atas dengan menggunakan kedua tangan untuk mengisi seluruh masker dengan air. Kondisi mata tetap terbuka.
·         Dengakkan kepala, lalu tekan(kea rah wajah, bukan digeser keatas atau bawah)  bagian atas masker (daerah dahi) dengan telapak tangan salah satu tangan.
·         Hembuslah nafas dengan kuat untuk mengeluarkan air dari dalam masker. Jangan lupa untuk tetap menyisakan nafas diparu-paru untuk melakukan snorkel clearing.
·         Pastikan masker sudah bersih dari air, embun, atau kotoran lainnya yang dapat menghalangi penglihatan.
·         Kembali ke permukaan air dengan cukup memunculkan ujung snorkel saja di atas permukaan air.
·         Lakkan snorkel clearing
·         Jika masker clearing belum tuntas dilakukan (biasanya karena masih ada air di dalam masker), lakukan snorkel clearing, ambil kembali napas secukupnya, lanjutkan kembali masker clearing hingga tuntas (sebaiknya masker clearing dilakukan maksimal 2x kesempatan).

3.      Fin Swimming
Fungsi :
Untuk mobilisasi baik di permukaan air maupun di dalam air:

Penjelasan :
Fin swimming(berenang dengan fin) merupakan salah satu teknik yang sangat dasar dalam snorkeling & SCUBA diving. Teknik dari fin swimming ini ada berbagai macam,tetapi yang akan dibahas disini ialah teknik flutter kick.
Teknik flutter pada didasarnya dilakukan seperti halnya melakukan gaya bebas dalam renang,yakni gerakan kaki keatas dan kebawah secara bergantian.Bedanya,kali ini gerakan gaya bebas ini dilakukan dilakukan dengan fin.
Teknik :
·         Posisi kedua tangan lurus kedepan(agar membentuk stream line)
·         Pandangan 45 ke bawah(agar situasi di depan dan di bawah dapat terlihat).
·         Gerakan kaki seperti gaya bebas pada renang. Gerakan kaki keatas dan kebawah oleh kaki kanan dan kaki kiri secara bergantian.lutut agak ditekuk sebagai bentuk tahanan karena mendorong air,bukan tekukan yang disengaja sehingga membentuk tekukan yang berlebih. Saat kaki mendorong(menendang) air pergelangan kaki dikunci agar member gaya dorongan.tetapi saat melalukan gaya gerakan yang berlawanan,pergelangan kaki tidak dikunci.
·         Buka kaki secukupnya,jangan terlalu lebar,jangan terlalu sempit.fungsinya member dorongan di air.
·         Gerakan kaki santai,tidak usah cepat-cepat,yang penting konsisten.
·         Gerakan kaki kontinu(tidak berhenti)
·         Sebagai seorang diver dapat melakukan fin swimming sejauh 1 kilometer (10 kali bolak balik memanjang kolam Olympic saraga ITB)secara kontinu.

4.      Entry
Fungsi:
Teknik yang digunakan  untuk masuk kedalam air dari daratan(kapal,pinggiran kolam,tebing,dsb) dengan aman.

Penjelasan:
Teknik entry adalah berbagai macam,tetapi yang akan dijelaskan disini hanya 2, yakni back roll dan giant stride. Back roll berguna jika jarak antara daratan dengan permukaan air tidak begitu tinggi,sedangkan giant stride berguna jika jarak antara dataran dengan permukaan air tinggi.

Teknik:
A.      Backroll
·         Posisi duduk tegak,posisi kaki lurus kedepan, bentuk tubuh & kaki L membentuk 90
·         Posisi duduk membelakangi daerah perairan. Pantat berada diujung dataran(tepi kolam). Dengan posisi ujung pantat melayang tidak menempel pada dataran.hal ini berguna agar dapat menjatuhkan diri ke air tanpa memerlukan tenanga yang berlebih.
·         Tangan kanan memegang masker. Tiga jari (jempol, telunjuk, jari tengah) menahan masker, telapak tangan menahan mouth piece. Hal ini berguna sebagai pembiasaan jika kita melakukan SCUBA diving, yakni untuk menahan masker dan mouth piece regulator agar tidak terlepas saat kita masuk ke dalam air.
·         Tangn kiri memegang perut. Hal ini berguna sebagai pembiasaan pada saat SCUBA diving, yakni untuk mengamankan selang-selang regulator agar tidak terlepas saat masuk ke dalam air.
·         Balas tanda “ok” dari buddy.
·         Atuhkan diri (ke arah belakang) ke air dengan rileks, jaga posisi tubuh dengan kaki agar tetap dalam posisi L.
·         Lakukan snorkel clearing.

B.      Giant Stride
·         Posisi berdiri tegak. Posisi fin dibibir kolam (atau di ujung bagian daratan lainnya), patokannya setengah bagian kaki melayang diatas permukaan air.
·         Pandangan ke depan.
·         Tangan kanan memegang masker. Tiga jari (jempol, telunjuk, jari tengah) menahan masker, telapak tangan menahan mouth piece. Hal ini beruna sebagai pembiasaan ika kita melakukan SCUBA diving, yakni untuk menahan masker dan mouth piece regulator tidak terlepas saat kita masuk ke dalam air.
·         Tangan kiri memegang perut. Hal ini berguna sebagai pembiasaan pada saat SCUBA diving, yakni untuk mengamankan selang-selang regulator agar tidak terlepas saat masuk ke dalam air.
·         Balas tanda “ok” dari buddy.
·         Jatuhkan diri dengan melangkahkan salah stu kaki sebesar-besarnya ke depan. Jatuh rileks tanpa adanya tolakan (lompatan) dari kaki yang satunya lagi. Jaga posisi pandangan dan tubuh agar tetap ke depan, sehingga masuk ke air tidak dalam posisi membungkuk.
·         Setelah masuk ke dalam air, lakukan snorkel clearning.

5.    Water Trappen
Fungsi :
Untuk melayang di permukaan air dengan posisi yang tetap.

Penjelasan :
Teknik ini digunakan jika kita sedang berada jauh dari kapal atau daratan, atau jika kita sedang membutuhkan pertolongan. Dengan teknik ini kita dapat memberikan tanda kepada orang-orang yang berada dikapal atau daratan, bahwa kita sedang berada di tempat kita berada saat itu.

Teknik :
·         Posisi tubuh tegak vertical terhadap permukaan air. Beberapa bagian tubuh bagian atas ada yang berada di atas permukaan air, sisanya berada didalam air.
·         Posisi tubuh tenang, tidak berpindah-pindah posisi.
·         Bukakan kaki leber secukupnya, kecepatan gerakan kaki konstan, konsisten, disertai tenaga dorongan yang cukup agar tubuh tidak tyenggelam.
·         Atur nafas untuk membantu menstabilkan posisi tubuh diair sehingga tidak mudah tenggelam.
·         Posisi dagu harus selalu berada diatas permukaan air, dengan sekali-kali memposisikan dada diatas permukaan air.
·         Sebaiknya diver dapat melakukan teknik ini selama minimal 10 menit.

6.    Floating
Fungsi :
Istirahat dengan cara mengambang dipermukaan air.

Penjelasan :
Apabila kita ingin beristirahat sebentar saat melakukan snorkeling/skin diving dilautan, dan posisi kita jauh dari kapal atau daratan, akan lebih efektif dan menghemat tenaga jika kita beristirahat dipermukaan air daripada harus menu kapal atau daratan terlebih dahulu.
Floating ada dua macam, yakni cara telungkup dan cara terlentang.

Teknik :
A.      Terlungkup
·         Posisi badan sejajar dengan permukaan air, dengan posisi tubuh menghadap ke langit.
·         Posisi seluruh bagian tubuh tenang & rileks, tidak bergerak.
·         Masker & Snorkel tetap digunakan, bernapas seperti biasa dengan menggunakan snorkel.
·         Posisi tangan dan kaki dibuka dengan lebar yang cukup.
·         Atur napas untuk membantu tubuh agar tetap mengambang dipermukaan air.
·         Kaki & tangan boleh digerakkan sedikit untuk membantu menstabilkan tubuh agar tetap mengambang dipermukaan air.
B.      Terlentang
·         Posisi badan sejajar dengan permukaan air, dengan posisi tubuh menghadap ke langit.
·         Posisi seluruh bagian tubuh tenang & rileks, tidak bergerak.
·         Masker tetap digunakan, sedangkan snorkel tidak. Bernapas seperti biasa dengan mulut tanpa menggunakan snorkel.
·         Posisi tangan dan kaki dibuka dengan lebar yang cukup.
·         Atur napas untuk membantu tubuh agar tetap mengambang dipermukaan air.
·         Kaki dan tangan boleh digerakkan sedikit untuk membantu menstabilkan tubuh agar tetap mengambang dipermukaan air.

7.    Duck dive
Fungsi :
Masuk kedalam air secra efektif dari posisi semula yang berada dipermukaan air.

Penjelasan :
Saat melakukan snorkeling/skin diving, ada kalanya kita perlu masuk kedalam air untuk mengamati atau mengambil suatu objek. Dengan teknik ini, kita dapat masuk kedalam air tanpa perlu menghabiskan waktu dan tenaga.
Teknik ini selalu diiringi dengan teknik ekualisasi/popping. Yang berguna untuk menyeimbangkan kembali tekanan pada telinga kita setelah kita masuk kedalam air. Sebab, dengan bertambah kedalaman air, tekanan pun bertambah.

Teknik :
·         Diawali dengan fin swimming sambil mengambil napas secukupnya. Tahan napas tersebut untuk digunakan saat ekualisasi dan snorkel clearing.
·         Masukkan dengan segera kepala serta tubuh bagian atas ke dalam air disertai lentingan kaki lurus rapat keatas, sehingga posisi tubuh tegak lurus dengan permukaan air.
·         Biarkan gravitasi bekerja hingga seluruh tubuh kita masuk kedalam air.
·         Setelah masuk kedalam air, lakukan fin swimming untuk membantu mobilisasi kita menuju objek yang dituju.
·         Tak lupa sambil menyelam masuk kedalam air, lakukan ekualisasi yang disesuikan bila sudah mulai terasa tekanan ditelinga. Ekualisasi ini dilakukan seperlunya saja, disesuaikan dengan tekanan yang kita rasakan pada telinga.
·         Ekualisasi dilakukan dengan cara menjepit hidung dengan salah satu tangan, dilanjutkan dengan menghembus napas melalui hidung. Karena lubang hidung yang tertutup, udara yang dihembuskan akan dialokasikan untuk memberi tekanan keluar telinga, melawan tekanan kedalam yang diberikan air.
·         Tetap sisakan napas untuk snorkel clearing, jangan dihabiskan pada saat ekualisasi.
·         jika sudah mencapai objek, kembali kepermukaan air dengan posisi tubuh tegak keatas. Pandangan keatas dan berputar untuk memastikan kondisi diatas kita aman. Posisikan salah satu tangan lurus keatas untuk mengamankan kepala dari objek yang ada diatas.
·         Kecepatan saat kepermukaan air dijaga agar tidak cepat, dengan patokan tidak boleh lebih cepat dari gelembung udara yang menuju ke (atas) permukaan air.
·         Posisikan tangan sebagai bagian tubuh yang berlebih dahulu mencapai permukaan air.
·         Lakukan snorkel clearing.
·         Teknik duck dive ini sebaiknya dapat dilakukan diver minimal dengan kedalaman 5 meter dibawah permukaan air.

8.    Apnea
Fungsi :
Digunakan untuk mobilisasi didalam air.

Penjelasan :
Untuk mengamati objek didalam air/laut, selain menggunakan teknik duck dive digunakan pula teknik apnea. Teknik duck dive digunakan sebagai cara yang efektif untuk masuk ke dalam air, sedangkan teknik apnea digunakan untuk menyusuri objek yang kita amati jika objek tersebut cukup jauh berada didalam air.
Apnea selalu disertai dengan teknik hiperventilasi ( disesuaikan dengan kondisi), yang berguna untuk membuang sebanyak-banyaknya karbon dioksida dari darah & paru-paru.

Teknik :
·         Diawali dengan hiperventilasi: buang napas sebanyaknya, tarik napas sedalamnya, buang lagi sebanyaknya, tarik lagi sedalamnya, buang lagi sebanyaknya, dan tarik lagi sedalamnya. ( hiperventilasi ini jangan dilakukan sering-sering dalam waktu yang berdekatan, karena dapat menyebabkan kelelahan yang diakibatkan tidak teraturnya kadar oksigen & karbon dioksida di dalam darah ).
·         Tolakkan kaki ke dinding kolam untuk member dorongan bagi tubuh agar dapat masuk kedalam air. Atau lakukan teknik duck dive.
·         Setelah berada ditengah kedalaman, lakukan fin swimming dengan posisi tangan lurus kedepan agar dapat menyelam ditengah kedalaman.
·         Lakukan ekualisasi sesuai dengan kedalaman dan tekanan yang terasa ditelinga.
·         Ika penyelaman sudah selesai dilakukan, kembali kepermukaan air dengan prosedur yang sama seperti pada teknik duck dive.
·         Lakukan snorkel clearing.

9.    Tired diver tow
Fungsi :
Membantu buddy kita yang kelelahan atau tak sadarkan diri.

Penjelasan :
Kegiatan snorkeling & SCUBA diving diharuskan selalu dilakukan secara berkelompok, minimal satu kelompok terdiri dari 2 diver. Dengan kata lain seorang diver minimal harus disertai dengan seorang buddy.
Teknik ini digunakan untuk membantu buddy yang kelelahan untuk tak sadarkan diri untuk dibawa ke tempat yang aman atau ke tempat terdapatnya tenaga bantuan.
Teknik ini ada berbagai macam, tetapi yang dijelaskan disini hanya 2.

Teknik :
A.      Cara I
·         Cara ini ditekankan untuk membantu buddy kita yang kelelahan, cramp, dsb.
·         Posisikan buddy kita (atau biarkan buddy kita yang memposisikan dirinya sendiri) dalam keadaan terlentang.
·         Letakkan tumit kedua kaki buddy dengan tangan kita.
·         Pastikan pergelangan kedua kaki buddy dengan tangan kita.
·         Pastikan selalu kepala buddy tidak tenggelam dan buddy dapat bernapas.
·         Dorong buddy menuju tempat yang dituju dengan teknik lin swimming (dengan tangan tetap memegang pergelangan kaki buddy).

B.      Cara II
·         Cara ini ditekankan untuk membawa buddy kita yang tak sadarkan diri ke tempat yang aman atau ke tempat terdapatnya tenaga bantuan.
·         Posisikan buddy kita dalam keadan terlentang.
·         Buka alur pernapasan buddy serta amankan dari segala objek yang menghalangi.
·         Kaitkan tangan kanan kita dengan tangan kanan buddy.
·         Pegang serta topang leher dan kepala buddy dengan tangan kiri kita.
·         Pastikan kepala buddy tidak tenggelam dan pastikan buddy dapat bernapas.
·         Tarik buddy menuju tempat yang dituju dengan teknik fin swimming (dengan posisi tangan tetap seperti prosedur sebelumnya).


Deving
Diving atau bahasa Indonesia menyelam dalam artinya bertahan dibawah air. Dalam pengertian cabang olahraga, selam dapat dikategorikan sebagai berikut :
1.      Menyelam tanpa alat bantu pernapasan, misalnya snorkeling dan selam bebas.
2.      Menyelam dengan alat bantu pernapasan, misalnya selam scuba dan surface supplied diving.
Berikut adalah beberapa organisasi pelatihan sertifikasi olahraga selam yang dikenal di Indonesia:
Selam scuba adalah penggunaan alat pernapasan bebas untuk berada bawah air dalam waktu lama untuk penyelaman rekreasi dan penyelaman profesiona. Biasanya penyelam berenang dibawah air, namun berjalan dan penggunaan kendaraan propulsi penyelam  juga dimungkinkan. Kata SCUBA merupakan sebuah akronim untuk “self Contained Underwater Breathing Apparatus”, tetapi telah diterima sebagai kata yang menunjuk ke peralatan scuba.
Dua jenis peralatan scuba adalah “sirkuit-terbuka” Aqua-lung, dikembangkan oleh Jacques Cousteau dan “sirkuit-tertutup” Rebreather.
Jarak Pandang
Didalam dunia selam scuba (scuba diving) jarak pandang adalah satuan kejernihan air untuk kegiatan menyelam. Biasanya dinyatakan dalam satuan jarak seperti meter dan feet. Semakin jauh jarak pandang kita sewaktu menyelam, air semakin jernih semakin mudah untuk melihat objek selam, sebaliknya semakin pendek jarak pandang, maka kita akan mengalami kesulitan dalam melakukan penyelaman. Kategori jarak panjang pada saat menyelam adalah :
·         Baik adalah diatas 20 meter, biasanya terdapat dipulau yang jauh dari muara sungai yang besar seperti di Bunaken Propinsi Sulawesi Utara.
·         Sedang antara 8-20 meter, biasanya terletak dipulau-pulau yang agak jauh dari muara sungai seperti di Kepulauan Seribu.
·         Buruk kurang dari 8 meter, biasanya terdapat pada pantai-pantai yang dekat dengan muara sungai besar, seperti di Pantai Utara Jawa
Peralatan Selam

Oleh karena perbedaan lingkungan, seorang penyelam akan berhadapan dengan lingkungan yang baru yaitu air. Untuk itu diprlukan penyesuaian terhadap cairan, sehingga dibutuhkan suatu enis perlatan sesuai dengan penggunaannya. Dengan demikian terciptalah berbagai peralatan untuk dapat menyesuaikan lingkungan cair tersebut. Peralatan selam terbagi dua, peralatan dasar selam dan peralatan tambahan.

Peralatan Dasar Selam
1.      Masker
2.      Snorkel
3.      Fins & Boots
4.      Rompi Apung
5.      Pakaian Selam / Wet Suit
6.      Sabuk Pemberat / Weight Belt
7.      Pisau Selam
8.      Sarung Tangan
9.      Tas Selam / Gear Bag

Peralatan Tambahan
1.      Peralatan Scuba
2.      Pengukur Kedalaman (Depth Gauge )
3.      Kompas
4.      Jam Selam
5.      Cairan Antifog
Masker
Penggunaan
Penglihatan didalam air sangat buruk, maka diperlukan alat yaitu masker. Alat tersebut memberikan rongga udara antara mata dan air, sehingga penglihatan akan lebih jelas dan dapat melindungi terhadap iritasi air pada mata.
Sewaktu menyelam, masker akan mendapat tekanan hidrostatis. Oleh karena itu, pemakaian masker tidak tidak boleh terlalu ketat dan selalu mengadakan equalisasi (penyesuaian tekanan) dengan menghembuskan udara kedalam masker melalui hidung, maka hidung harus diikutsertakan kedalam masker. Dengan alas an inilah kenapa goggle (kacamata renang) tidak dapat digunakan untuk menyelam.
Masker mempunyai kelemahan sebagai akibat dari kombinasi sudut bias dan indeks bias antara air, kaca, dan udara yang menyebabkan benda-benda akan terlihat ¡3/4 2 kali lebih besar dan ¡3/4 ½ kali lebih dekat.
Untuk mendapatkan masker yang baik dan sesuai dengan kegunaannya, perlu memperhatikan cirri-ciri masker sebagai berikut :
1.      Safety tempered glass
2.      Frame terbuat dari bahan anti karat
3.      Double seal/skirt yang lentur untuk wajah
4.      Nose pocket/kantung hidung
5.      Ikat kepala/strap dilengkapi dengan buckle
6.      Katup

Jenis-jenis Masker
Ditinjau dari bahan :
1.      Neoprene
2.      Silicon
Ditinjau dari Kaca:
1.      Single
2.      Double
3.      Triple


Pemilihan Masker
Cara memilih masker yang baik sesuai dengan muka adalah dengan cara memasang pada muka tanpa menggunakan strapnya, hisap udara didalamnya dengan hidung sedikit mungkin kemudian tahan napas, jika masker tersebut tertahan pada muka, maka masker tersebut cocok untuk dipakai. Pilihlah masker yang kacanya tempered, volumenya kecil, medan penglihatan luas, hindarkan masker yang ada katup buangnya.
Perawatan Masker
Setelah dipakai menyelam bilaslah dengan air tawar yang bersih kemudian keringkan (hindari terkena panas langsung). Setelah kering berikan talk (bedak), lalu simpan ditempat yang sejuk. Jangan sampai tertekan waktu menyimpannya.
Snorkel
Penggunaan
Snorkel adalah sebuah pipa yang dipergunakan untuk bernapas bagi penyelam dipermukaan air, berguna untuk skin diving sewaktu beristirahat dipermukaan. Melalui snorkel seorang penyelam dapat mudah bernapas tanpa harus menegakkan kepala keluar dari air saat berada dipermukaan, sehingga dapat bebas mengamati keadaan bawah air. Panang pipa ¡3/4 30 cm,apabila lebih maka akan bertambah besar volume ruang udara mati (dead air space) yang dapat mengurangi udara baru yang masuk ke dalam paru-paru.
Snorkel biasanya digantungkan disebelah kiri masker pada penyelaman, namun dapat uga didepan atau sebelah kanan, tergantung tipe snorkel.
Teknik napas melalui snorkel dengan menghembuskan udara terlebih dahulu, kemudian membuang napas, hal ini untuk menghindari adanya air yang masuk melalui ujung pipa yang terbuka.
Untuk mengetahui uung pipa snorkel berada diatas permukaan, dapat dicek dengan dipegang oleh tangan kiri. Untuk mengetahui ujung pipa sudah masuk ke dalam air biasanya akan terdengar air masuk ke pipa snorkel pada telinga sebelah kiri atau kanan.


Jenis Snorkel
Ditinjau dari bahan :
1.      Neoprene
2.      Silicon 

Ditinjau dari bentuk :
1.      J-Shaped
2.      L-Shaped
3.      Type Countour
4.      Flexible Hose
Pemilihan Snorkel
Carilah snorkel yang bagian dalamnya licin, untuk mempermudah meniup sehingga tidak ada sisa air yang tertinggal. Pilih moutpiece  yang cocok dan nyaman dimulut. Panjang anara 12 s/d 14 inci.
Perawatan snorkel
Sehabis dipakai menyelam, bilas dengan air tawar yang bersih kemudian keringkan dan diberi talk (bedak) dan disimpan ditempat yang sejuk.
Fins
Penggunaan
Fins digunakan untuk menambah daya kayuh penyelam sehingga menambah laju pergerakan dalam air, bukan untuk kecepatan. Teknik pemakaian ayunan kaki perlahan namun kuat serta santai.
Fins yang di Indonesiakan dengan istilah “sirip selam” atau “kaki katak” diciptakan untuk member kekuatan pada kaki dan merupakan piranti penggerak. Fins bukan dibuat demi penambah kecepatan berenang namun menambah daya kayuh. Dengan bantuan fins kemampuan renang kita bertambah 10 kali lebih besar disbanding tanpa menggunakan fins.
Tipe :
a.      Full Foot Style
b.      Open Hill Style
c.       Rocket/jet Fins
d.      Open Toyrnamen Fins
Jenis Fins
Ditinjau dari bahan
a.      Neoprene
b.      Silicon
Pemilihan Fins
Pilihlah Fins yang sesuai dengan ukuran kaki, jangan terlalu ketat dan sempit, sesuaikan tipe fins dengan keadaan dan keperluan:
Jenis Full Foot Style/Foot Pocket
Cocok untuk kegiatan skin diving atau fins swimming, biasanya lebih fleksible, dengan letak lempeng lebih menyudut, yang menyebabkan kaki tidak mudah lelah. Ukuran besar-kecil merupakan hal yang lebih menentukan; lebih repot untuk dikenakan maupun mencopotnya untuk kegiatan scuba diving.

Jenis Open Heel
Cocok untuk kegiatan scuba diving,biasanya perlempeng  lurus ,semi kaku dengan lempengan lebih panjang. Jenis ini memberi kekuatan lebih besar,mamun menbutukan waktu penysuaian bagi otak-otak kaki. Open heel fins mempunyai kelebihan dalam hal kemudahan waktu mengenakan dan pelepasanya .
Adjustable Open Heel
Jenis ini paling cocok/sesuai untuk scuba diving di perairan karena dibuat mempunyai kantong yang cukup besar untuk kaki-kaki yang memakai boost (semacam kaus kaki terbuat dari karet),mempunyai lempengan yang lebih besar untuk menghasilkan tenaga besar dan ini mengurangi kelelahan kaki yang disebabkan oleh daerah negatif padaa lempengan.
Perawatan Fits
 Sama halnya dengan Masker dan Snorkel, selesai digunakan bersihkan dengan air tawar yang bersih,keringkan dan beri talk (bedak).
Boots
Penggunaan
Boost merupkan sepatu booit yang dipakai pada saat penyelaman.Hal ini berguna menghindari cidera kaki sewaktu menyentuh dasar laut, karang, benda-benda keras seperti besi dll juga melindungi terhadap kejang kaki disebsbksn kedinginan yang kemungkinan kecil lecet. Boost dsri ksret busa dengan sol keras adalah jenis perlengkapan perlindungan kaki yang umum dipakai penyelam, kaos kaki tebal pun dapat digunakan sebagai pencegah sewaktu latihan.Pemakaian boot juga dapat mengurangi cidera karena duri pari stingray walupun tidak bisa mencegah tembusan durinya.
Pemakaian disatukan dengan fins.Boot dipakai dahulu, lalu kemudian memakai fins.
Pemakaian Boot
Sesuaikanlah dengan ukuran fins yang akan dipakai.Pilihlah boost yang mempunyai komposisi kuat yang dapat melindungi kaki, sehinga cedera dapat minimal.Semakin tebal boots, maka semakain baik.Sebaiknya pilihlah boots yang tidak terlalu ketat sehingga dapat memudahkan peredaran darah.Untuk menghidari selip pada penggunaan boots gunakan bedak sebelum memakainya.
Perawatan Boots
Setelah dipakai, boots dicuci dengan air tawar dan kemudian keringkan.
Rompi Apung
Penggunaan
Peralatan ini biasanya dipergunakan untuk keadaan darurat namun didalam kegiataan penyelaman dipergunakan untuk :
a.      Terapung dipermukaan air sambil berenang.
b.      Istirahat dipermukaan air.
c.       Penyelamatan diri-sendiri dan orang lain.
d.      Netralisasi keterapungan dalam setiap kedalaman.
Jenis Rompi Apung
a.      Life Vest/Standard Safety Vest.
b.      Bouyancy Compensator (BC)
Pemilihan Rompi Apung
Pililah sesuai dengan keperluanya dan cocok dengan ukuran ukuran badan, yang umum dipakai sekarang dari jenis BC (Bouyancy Compensator).
Perawatan Rompi  Apung
Setelah menyelam, rompi mungkin kemasukan air,untuk itu tiup lah rompi apung kemudian balkkan kearah bawah untuk mengeluarkan air melalui pipa peniup.Bilasa dengan air tawar yang bersih dibagian luar, dan bilas dengan air hangat pada bagian dalamnya.Keringkan dengan diangin-anginkan, simpan dalam keadan berisi udara.

Pakaian Selam
Pengunaan
Memperlambat kehilangan panas tubuh karena adanya air hangat antara pakain selam dan kulit serta melindungi tubuh dari goresan karang maupun sengatan kehidupan laut.
Jenis Pakaian Selam
a.      Wet suit: bagian baju dapat basah oleh air, tapi menghalangi sirkulasi air yang ada antara pakian selam dan kulit.
b.      Dry suit: terbuat dari bahan karet dan mempunyai ruang udara antara pakain selam luar dan dalam yang berfungsi sebagai insulator.

Pemilihan Pakaian Selam
Pilihlah pakaian selam sesuai dengan ukuran tubuh dan kebutuhan saat menyelam. Didaerah yang dingin sebaiknya memakai jenis dry suit, karena dapat membuat badan menyelam tetap hangat.
Pakaian pelindung penyelam yang kini umum dipakai adalah FOAMNEOPRENE WET SUIT, terbuat dari karet neoprene yang mempunyai gelembung-gelembung busa berudara. Bahan tidak menyerap air dan dibuat dalam berbagai ukuran ketebalan bahan.
Perawatan Pakaian Selam
Untuk Wessuit, jagalah kelenturan dengan tidak menyikat baju sewaktu mencuci, cukup direndam dengan deterjen. Keringkan dengan tidak terkena sinar matahari langsung.
Sabuk Pemberat
Penggunaan
Tubuh manusia akan mendapat daya apung keatas didalam air sebesar i3/4 6 pound atau lebih. Wet suit yang terbuat dari neoprene akan menambah daya apung lebih besar 5 sampai dengan 25 pound, maka seorang penyelam untuk dapat dengan mudah masuk kedalam air membutuhkan pemberat.
Jenis Sabuk Pemberat
a.      Weight Belt: Sabuk yang diberi pemberat timah diatur sebagai kebutuhan.
b.      Weight Peack: Jarang digunakan karena tidak dapat dilepaskan bila terjadi keadaan darurat.
Pemilihan Sabuk Pemberat
Yang paling mudah umumnya dipakai Weight Belt. Jika memakai Wet Suit setebal 3/16 inch biasanya membutuhkan timah sebesar 10% dari berat tubuhnya. Weight Belt harus dipakai dengan QUICK RELEASE BUCKLE yaitu sesuatu gesper pengancing yang dapat dilepas secara cepat. Cara pemakaian weight belt dipasang paling terakhir dan paling pertama dilepas, jika dalam keadaan darurat.
Pisau Selam
Merupakan alat serba guna, dipergunakan untuk menolong, menggali, juga sebagai alat mengukur. Terbuat dari logam anti karat, bergerigi pada matanya dan yang lain dapat berguna memotong tali didalam air. Dipasang pada betis sebelah dalam untuk menghindari tersangkut pada rumput dan sebagainya. Tulisan SS.320 atau SS.420 berarti SS.320 mengandung carbon lebih sedikit dibandingkan SS.420.
 




Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Ekspedisi Pendakian 7 Puncak NKRI 2017 GEMPA FISIP UNTAN

Team Ekspedisi Pendakian 7 Puncak NKRI 2017 Gerakan Mahasiswa pecinta alam “GEMPA” Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Ta...

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates