Cari

Pencarian

Pulau 7

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Masjid Agung Natuna

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sungai

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Demokrasi tanpa Hikmat-Kebijaksanaan

Demokrasi tanpa Hikmat-Kebijaksanaan
Yudi Latif

Demokrasi Pancasila bekerja dalam kerangka etis cita kerakyatan, cita permusyawaratan, dan cita hikmat-kebijaksanaan. Cita kerakyatan hendak menghormati suara rakyat; dengan memberikan jalan bagi peranan dan pengaruh besar rakyat dalam pengambilan keputusan oleh pemerintah. Cita permusyawaratan memancarkan kehendak untuk menghadirkan negara persatuan yang dapat mengatasi paham perseorangan dan golongan, dengan mengakui ”kesederajatan/persamaan dalam perbedaan”. Cita hikmat-kebijaksanaan merefleksikan orientasi etis bahwa ”kerakyatan” yang dianut bangsa Indonesia bukan kerakyatan yang mencari suara terbanyak semata, melainkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan. Orientasi etis (hikmat-kebijaksanaan) ini dihidupkan melalui daya rasionalitas, kearifan konsensual, dan komitmen keadilan yang menghadirkan sintesis terbaik.
Rambu-rambu etis demokrasi Pancasila itu tidak diindahkan dalam keputusan dramatis menyangkut Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah. Jebolnya semangat kekeluargaan membuat pembelahan politik yang saling menafikan: apakah bersama kami atau bersama mereka; tanpa menyisakan ruang bagi kemungkinan sintesis terbaik.
Dalam semangat saling menafikan, yang pertama kali dimatikan adalah penalaran. Di negara demokratis di dunia, pilkada bisa dilakukan langsung atau tidak langsung. Keduanya sama-sama demokratisnya meski kecenderungan global kian mengarah ke pilkada langsung. Yang harus dilakukan adalah memahami secara baik prinsip-prinsip penerapan kedua model pemilihan itu serta plus-minus penerapan kedua model pilkada tersebut dalam pengalaman Indonesia.Yang harus dilakukan Indonesia adalah memilih sistem yang sesuai dan efektif dalam konteks sosiokultural bangsa ini. Harus ditekankan bahwa Pancasila tidak memihak pilkada langsung atau tak langsung. Kepedulian Pancasila hanya ingin memastikan sistem apa pun harus menghasilkan pemerintahan yang menghormati daulat rakyat dengan menjadikan warga sebagai subyek berdaulat, bukan obyek tindasan dan manipulasi tirani oligarki penguasa atau pemodal.
Indonesia punya pengalaman menerapkan pilkada tidak langsung dan langsung. Keduanya tidak berujung pada penghormatan daulat rakyat. Dalam sistem pertama, aspirasi rakyat dibajak oligarki elite partai; kedua, dibajak oligarki pemodal. Kita harus mengevaluasi sumber-sumber distortif dari kedua sistem itu dan menemukan sistem mana yang lebih cocok diterapkan dengan segala perbaikannya.
Menerapkan pilkada tidak langsung mengandaikan bahwa anggota-anggota Dewan adalah orang-orang dengan moralitas dan akuntabilitas publik yang bisa diandalkan sehingga bisa memilih pemimpin harapan publik. Apakah prasyarat itu bisa dipenuhi DPRD kita yang merupakan produk biaya politik yang mahal? Dalam pilkada tak langsung, konvensinya adalah pemberian kesempatan kepada partai pemenang untuk membentuk pemerintahan. Masalahnya, dalam sistem multipartai yang begitu kompleks, pembentukan koalisi selalu rumit dan tidak ada jaminan partai pemenang bisa mudah meraih dukungan mayoritas. Sistem ini juga mempersempit akses masuk kandidat-kandidat alternatif. Dengan demikian, gelombang aspirasi rakyat mudah terdistorsi oleh persekongkolan kepentingan elitis.
Menerapkan pilkada langsung menggelembungkan biaya politik, baik untuk penyelenggaraan maupun kampanye. Situasi inilah yang menjadi pintu masuk bagi korupsi dan penetrasi pemodal dalam penguasaan sumber daya di daerah. Sistem ini juga rawan bagi manipulasi politik identitas di akar rumput. Namun, sistem ini lebih membuka ruang partisipasi dan dapat menghindari pembajakan aspirasi rakyat oleh persekongkolan elite partai. Sistem ini juga menjadi solusi atas kesulitan partai pemenang membentuk pemerintahan dalam sistem multipartai yang kompleks. Oleh karena itu, sistem pilkada langsung bisa menjadi pilihan saat ini, dengan sejumlah perbaikan yang bisa mengatasi mahalnya biaya politik dan politisasi identitas. Pilihan lainnya adalah mengombinasikan pilkada langsung dan tak langsung. Pilkada langsung bisa diterapkan untuk kabupaten/kota. Pilkada tak langsung untuk provinsi. Di luar itu, apabila kita datang dengan visi otonomi asimetris, soal pilkada ini sesungguhnya bisa saja diserahkan kepada daerah masing-masing untuk menentukan pilihan terbaik sesuai konteks lokal. Alhasil, banyak pilihan yang bisa didiskusikan sebelum ketuk palu. Namun, dalam politik tanpa hikmat-kebijaksanaan, penalaran sudah dimatikan oleh kepentingan dan kesumat.
Menurut saya pilkada langsung dan tak langsung bukanlah menjadi permasalahan, namun yang terpentingDasar hukum negara Indonesia adalah berdaulat menurut rakyatnya dan berdasarkan atas demokrasi yang utuh untuk kepentingan masyarakat luas. Bedaulat tersebut bermaksud demokrasi yang utuh dan kebebasan berpendapat di depan umum kepada rakyatnya dengan disertai dengan tanggungjawab individu masing-masing dan mempunyai nilai demokrasi seperti
1.      Menyelesaikan pertiakaian secara damai dan sukarela
2.      Menjamin terjadinya perubahan secara damai
3.      Pergantian penguasa dengan teratur
4.      Penggunaan paksaan sedikit mungkin
5.      Pengakuan terhadap nilai keanekaragaman
6.      Menegakkan keadilan
7.      Memajukan ilmu pengetahuan

Negara Sengkarut Pikir
Yudi Latif


Joko Widodo (Jokowi) seorang putra Surakarta dari kalangan kawula, yang karena sepak terjangnya sebagai political outsider yang berbeda dari kebanyakan politisi, melesat cepat menjadi presiden dengan gelembung harapan rakyat yang nyaris seperti ratu adil.
Namun, belum genap seratus hari pemerintahannya, harian bergengsi  The New York Times, 17 Januari 2015, melukiskan nasib sang presiden dalam nada Serat Kalatidha. Bahwa bagi rakyat Indonesia, derajat kepemimpinan negara telah kehilangan ”kilaunya”  (”For Indonesians, President’s Political Outsider Status loses Its Lustre”).

Kegagalan mentalitas

Ujian mental bagi independensi presiden pengusung revolusi mental ini dilalui dengan kegagalan mentalitas, seperti tecemin dari serangkaian penyangkalan terhadap ide-idenya sendiri. Gagasan koalisi ramping demi kehebatan pemerintahan dirobohkan oleh susunan kabinet dan staf kepresidenan yang sarat kepentingan, menampilkan kombinasi menteri-menteri berkualitas rendah dan bertanda merah. Orientasi kerakyatan dihela dengan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) saat harga minyak dunia turun. Visi pemerintahan bersih dan peradilan independen dinodai dengan mengangkat Jaksa Agung dari kalangan partisan.
Presiden juga menerobos batas kepantasan dengan membentuk Dewan Pertimbangan Presiden yang  didominasi orang-orang partai, dengan kualitas kenegarawanan yang jauh dari semangat asal Dewan Pertimbangan Agung. Batas etis pun dilanggar dengan mengajukan calon tunggal Kapolri bertanda merah dengan rekam jejak pelanggaran yang sudah terpublikasikan.  Jurnal seratus hari pemerintahan Jokowi ditutup dengan sengketa KPK versus polisi, dengan posisi dan jawaban presiden yang tidak meyakinkan.
Masalah terbesar politik Indonesia saat ini adalah semua orang tahu ada banyak masalah dalam demokrasi, tetapi seperti tak ada seorang pun yang bisa berbuat sesuatu untuk mengatasinya. Ketidaksanggupan warga untuk mengatasi masalah-masalah kolektif ini terjadi karena institusi-institusi representasi demokrasi dan lembaga publik tidak lagi di bawah kendali publik, tetapi jatuh ke tangan pengendalian segelintir pemodal kuat. Demokrasi tidak lagi menjadi sarana efektif bagi kekuatan kolektif untuk mengendalikan kepentingan perseorangan, malahan berbalik arah menjadi sarana efektif bagi kepentingan perseorangan untuk mengontrol institusi dan kebijakan publik.
Dimensi struktural dari dekadensi demokrasi itu diperburuk oleh kapasitas pemimpin negara sebagai agen perubah. Menangkal kepentingan pemodal-perseorangan meniscayakan kesadaran dan strategi ideologis. Berbagai langkah blunder Jokowi dalam seratus hari pemerintahannya justru mencerminkan kelemahan daya baca dan referensi ideologis ini. Tanpa radar ideologis, seorang pemimpin tak memiliki kerangka referensial untuk membantu menentukan jenis manusia dan kebijakan apa yang sepatutnya dipilih.
Ada semacam ilusi bahwa tindakan bisa dijalankan secara benar tanpa pemikiran yang benar. Padahal, seperti diingatkan Lyndon B Johnson, ”Tugas terberat seorang presiden bukanlah mengerjakan apa yang benar, melainkan mengetahui apa yang benar.” Tanpa pengetahuan yang benar, ketangkasan bertindak hanya akan mempercepat kegagalan.

Anti-intelektualisme

Namun, Jokowi tidak berdiri sendirian. Kemunculan Jokowi sebagai pemimpin negara membawa arus besar anti-intelektualisme dalam masyarakat. Banyak orang yang tidak lagi menghargai pikiran, bahkan mengembangkan sinisme terhadap kedalaman pengetahuan. Para cerdik cendekia sendiri terbawa arus keraguan ini dengan tidak memercayai nilai pikirannya; ikut-ikutan mengagumi sensasi tindakan sesaat seperti  pembakaran perahu yang telah lama terampas oleh menteri baru.
Gelombang anti-intelektualisme ini sebagian merupakan arus balik dari pengkhianatan intelektual, tetapi utamanya karena desakan kebutuhan sehari-hari yang tidak segera dipenuhi oleh konsepsi-konsepsi pemikiran. Seperti kata Bung Karno, ”Orang lapar tidak bisa segera kenyang hanya dengan diberikan kitab konstitusi.” Pelarian dari kesulitan hidup ini dininabobokan oleh candu hiburan-hiburan dangkal-miskin pikir yang disajikan secara intensif dan masif lewat siaran televisi kita; membudayakan semacam ”the cult of philistinism” (pemujaan terhadap budaya kedangkalan oleh perhatian yang berlebihan terhadap interes-interes material dan praktis).
Peluluhan daya pikir ini memberi prakondisi bagi supremasi pemodal untuk mengarahkan pilihan rakyat lewat kampanye media. Kekuatan pemodal yang cenderung menepikan kekuatan kritis bertemu dengan kecenderungan banalitas arus bawah.  Lewat manajemen impresi, subtansi pemikiran dikalahkan oleh kesan pencitraan.
Maka, para pemimpin terpilih mencerminkan defisit pemikiran. Dengan begitu, negara tidak memiliki topangan pemikiran dan pengetahuan yang kuat. Sengkarut negara mencerminkan sengkarut pemikiran. Hal ini tecermin mulai dari ketidakberesan hasil amandemen konstitusi, produk perundang-undangan, desain institusi-institusi demokrasi, hingga ketidaktepatan pilihan kebijakan dan orang.
Keadaan ini menempatkan negara di tepi jurang. Para pemikir kenegaraan lintas zaman dan lintas mazhab cenderung menyepakati hubungan integral antara negara dan pengetahuan. Negara sendiri didefinisikan sebagai organisasi rasional dari masyarakat. Bahkan Hegel menyatakan bahwa negara merupakan penjelmaan dari pikiran. Michel Foucault menegaskan,  ”Pemerintah, oleh karena itu, memerlukan lebih dari sekadar usaha mengimplementasikan prinsip-prinsip umum pemikiran, kebijaksanaan, dan kehati-hatian. Pengetahuan spesifik juga sangat diperlukan: pengetahuan yang konkret, tepat, dan terukur.”
Sebuah negara yang dibangun tanpa landasan kecerdasan dan pengetahuan tak ubahnya seperti istana pasir. Oleh karena itu, jika demokrasi kita maksudkan sebagai jalan kemaslahatan bangsa, maka jalan sesat demokrasi dalam kendali plutokrasi-aristokrasi  itu harus dihentikan dengan cara membangun demokrasi-meritokratis.
Demokrasi yang kita kembangkan harus menumbuhkan kembali daulat rakyat yang dipimpin oleh kekuatan akal budi (hikmat kebijaksanaan) dalam suasana deliberatif dan argumentatif (permusyawaratan perwakilan). MENJELANG kematiannya pada 1873, pujangga agung Keraton Surakarta, R Ng Ranggawarsita, menulis puisi ratapan, Serat Kalatidha (Puisi Zaman Keraguan). Bait pertama puisi tersebut bersaksi, ”Kilau derajat negara lenyap dari pandangan. Dalam puing-puing ajaran kebajikan dan ketiadaan teladan. Para cerdik pandai terbawa arus zaman keraguan. Segala hal makin gelap. Dunia tenggelam dalam kesuraman”.
Hampir satu setengah abad kemudian, gambaran serupa membayangi pusat kekuasaan negara Republik Indonesia, yang mencapai titik zenitnya pada masa kepresidenan Joko Widodo (Jokowi). Seorang putra Surakarta dari kalangan kawula, yang karena sepak terjangnya sebagai political outsider yang berbeda dari kebanyakan politisi, melesat cepat menjadi presiden dengan gelembung harapan rakyat yang nyaris seperti ratu adil.
Menurut saya kita harus mengenal pengertian negara dan pemerintah. Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan keamanan, dan lain sebagainya. Pemerintah yaitu organisasi yang memiliki kewenangan untuk membuat dan menerapkan hukum dan undang-undang. Pemerintah disini misalnya raja, presiden, walikota, bupati, dan sebagainya. Pemerintahan secara sederhana dapat diartikan sebagai proses pengambilan keputusan dan proses dimana suatu keputusan diterapkan atau tidak diterapkan.
Dalam pengertiannya bahwa Pemerintah adalah merupakan salah satu unsur dari tiga unsur berdirinya sebuah negara disamping rakyat dan wilayah. Selanjutnya unsur pemerintah merupakan sebuah kekuasaan (power) untuk menjalankan pemerintahan dengan melayani kepentingan rakyat serta bertugas/berhak menjalankan roda pemerintahan dengan peraturan perundangan serta peraturan lainnya untuk mengatur rakyat dengan tujuan tercapainya kesejahteraan rakyat itu sendiri. Kekuasaan yang diberikan tersebut merupakan tugas untuk mengatur dan pelaksanaan ketertiban dan keamanan dalam masyarakat serta melakukan pungutan pajak dan retribusi serta mengatur jalannya perekonomian dalam sebuah Negara.
Dipihak lain rakyat selama ini diartikan sebagai orang yang diperintah mempunyai hak dan kewajiban tertentu sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah dan legislatif. Disini tampak perbedaan antara pemerintah disuatu sisi dan rakyat disisi lainnya. Dalam pengertian tersebut pemerintah mempunyai kedudukan lebih dominant dibanding rakyatnya sendiri.
Di Indonesia saat ini mengalami kegagalan yang begitu banyak, terbukti dengan banyaknya kasus-kasustentang perpolitikan Indonesia yang begitu ambruk. Presiden saat ini seolah-olah hanya penyambung lidah dari elit-elit politik - pemodal untuk keuntungan pribadi tanpa mengindahkan kepentingan rakyat. Demokrasi sudah di hancurkan dengan sistem oligarki yang terus berjalan dicela-cela kebijakan presiden seperti di kutipan “Presiden juga menerobos batas kepantasan dengan membentuk Dewan Pertimbangan Presiden yang  didominasi orang-orang partai, dengan kualitas kenegarawanan yang jauh dari semangat asal Dewan Pertimbangan Agung. Batas etis pun dilanggar dengan mengajukan calon tunggal Kapolri bertanda merah dengan rekam jejak pelanggaran yang sudah terpublikasikan.  Jurnal seratus hari pemerintahan Jokowi ditutup dengan sengketa KPK versus polisi, dengan posisi dan jawaban presiden yang tidak meyakinkan”.



Share:

Mekanisme Pengurusan Beasiswa Natuna 2015

Berdasarkan surat edaran nomor 422.5/DISDIKBUD-DIKMEN/IV/2015/ tentang Mekanisme Pengusulan Dana
Sehubungan dengan adanya dana beasiswa bagi Mahasiswa Natuna dalam APBD Kabupaten Natuna Tahun 2015, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut :
1. Beasiswa Mahasiswa tahun 2015 adalah beasiswa mahasiswa Natuna yang penyalurannya ke nomor rekening mahasiswa yang bersangkutan (tidak boleh lagi dikuasakan ke rekening orang lain).
2. Mahasiswa yang diperbolehkan mengusul adalah mahasiswa Natuna dengan membuat proposal dengan ketentuan sbb: 
a. Proposal dibuat rangkap 2 (satu asli untuk Disdikbud Natuna dan satu lagi foto copy untuk Ketua IPMKN dan atau nama lain). 
b. Contoh proposal yang asli memuat tentang: 
1) Cover proposal. 
2) Surat permohonan yang ditujukan kepada Bupati Natuna (ditempel meterai 6000 di pemohon). 
3) Asli Surat Keterangan Aktif Kuliah. 
4) Konfigurasi/bab mengusulkan bantuan tersebut. 
5) Foto copy transkrip nilai IPK yg terakhir adalah pada bulan Juni 2015 yang diligalisir oleh akademik/pejabat yang berwenang 1 rangkap. 
6) Foto copy Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) diligalisir oleh akademik 1 rangkap. 
7) Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Natuna diligalisir 1 rangkap (Jika tidak memiliki KTP Natuna diperbolehkan menggunakan KTP Nasional). 
8) Foto copy Kartu Keluarga (KK) Natuna diligalisir 1 rangkap. 
9) Foto copy buku rekening tabungan masing-masing mahasiswa yang masih aktif. 
10) Surat Pernyataan Kesanggupan menerima bantuan beasiswa Natuna (Fakta Integritas). 
11) Dijilid dengan warna yang telah ditentukan sesuai wilayah masing-masing.
3. Persyaratan berkas untuk Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Natuna sebagai berikut: 
a. Foto copy transkrip nilai IPK diligalisir oleh akademik/pejabat yang berwenang sebanyak 3 rangkap. (batas IPK terakhir pada bulan Juni 2015). 
b. Foto copy Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang diligalisir oleh akademik/pejabat yang berwenang sebanyak 3 rangkap. 
c. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Natuna dilegalisir sebanyak 3 rangkap (jika tidak memiliki KTP Natuna diperbolehkan memakai KTP Nasional). 
d. Foto copy buku rekening bank masing-masing mahasiswa yang masih aktif 3 rangkap (sebelum berkas diserahkan ke Disdikbud agar ditulis ulang bagi nomor rekening yg tidak dapat dibaca).
4. Khusus bagi mahasiswa Natuna yang sudah terikat dengan Program Ikatan Dinas atau Tugas Belajar (Tubel), yang telah dibantu oleh APBD Kabupaten Natuna atau mahasiswa Natuna yang telah/akan mendapat beasiswa dari APBD provinsi Kepulauan Riau tidak berhak lagi untuk mendapatkan bantuan beasiswa ini.
5. Nilai prasyarat sebagai usulan bantuan beasiswa D3,D4, S1(reguler) dengan Nilai IPK minimal 2,50 untuk Jurusan Teknik/IPA dan Minimal 2.75 untuk jurusan Non Teknik/IPA.
6. Nilai prasyarat sebagai usulan bantuan beasiswa mahasiswa S2,S3 dalam dan luar negeri selain kedokteran adalah Nilai IPK minimal 3.00.
7. Nilai prasyarat sebagai usulan bantuan beasiswa mahasiswa S1,S2,S3 Kedokteran dalam dan luar negeri adalah Nilai IPK minimal 3.00.
8. Besaran nilai bantuan beasiswa dikelompokkan berdasarkan kriterianya, dan akan diputuskan di kemudian.
9. Khusus untuk mahasiswa UT diperbolehkan tidak menggunakan IPK dengan suatu alasan yang dibuktikan oleh surat keterangan/pernyataan resmi dari Universitas Terbuka POKJAR Ranai.
10. Tim verifikasi proposal beasiswa mahasiswa dari Disdikbud tidak akan memproses proposal yang bermasalah dengan data atau keabsahan berkas persyaratan bantuan beasiswa mahasiswa tahun 2015. (agar diteliti sebelum diserahkan ke Disdikbud Natuna).
11. Mekanisme pengusulan beasiswa: 
Semua permohonan beasiswa dan lampirannya dikumpulkan untuk diproses/diverifikasi oleh: 
a. Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Natuna (IPMKN) atau dengan nama lain bagi mahasiswa Natuna yang kuliah di luar Natuna. 
b. BEM STAI Natuna, bagi mahasiswa Natuna yang kuliah di Natuna. 
c. Pengelola Pusat Pelayanan Mahasiswa UT Pokjar Ranai, bagi mahasiswa Universitas Terbuka Pokjar Ranai.
12. Proposal beasiswa mahasiswa 2015 agar dijilid dan bersampul seragam sesuai wilayah yang telah ditentukan sebagai berikut: 
a. Pekanbaru dan sekitarnya memakai sampul proposal berwarna biru. 
b. Tanjungpinang dan Batam berwarna merah tua. 
c. Semarang, Yogyakarta (Jawa Tengah) dan Malang (Jawa Timur) dengan sampul berwarna Kuning. 
d. Jakarta , Bogor dan Bandung (Jawa Barat) berwarna pink. 
e. STAI dan UT Pokjar Ranai berwarna hijau. 
f. Pontianak berwarna putih.
13. Pemohon wajib memberikan nomor HP yang masih aktif, yang merupakan nomor HP-nya sendiri, jika ada perubahan/penggantian nomor HP, maka wajib melaporkan kepada pengurus IPMKN.
14. Pengurus IPMKN (atau dengan nama lain), Pengurus BEM STAI Natuna, Pengelola Pusat Pelayanan Mahasiswa UT Pokjar Ranai, melakukan verifikasi atas data mahasiswa dan membuat rekapitulasi data mahasiswa calon penerima beasiswa.(agar diseragamkan sesuai contoh format data terlampir dan dibuat dalam versi microsoft excel).
15. Calon penerima beasiswa adalah mahasiswa yang terdata, memenuhi syarat dan terlaporkan dalam rekap data mahasiswa dari Ketua IPMKN dan atau nama lain yang diminta oleh Disikbud Natuna.
16. Semua data yang tercantum dalam rekapitulasi daftar mahasiswa calon penerima beasiswa Kabupaten Natuna tahun 2015 harus data sebenarnya, dan bukan data hasil rekayasa.
17. Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas data yang diberikan ke Disdikbud Natuna, Pengurus IPMKN (atau dengan nama lain), Pengurus BEM STAI Natuna, Pengelola Pusat Pelayanan UT Pokjar Ranai, diwajibkan membuat surat pernyataan pertanggungjawaban kebenaran data, dan ditandatangani di atas meterai Rp. 6.000. (contoh format terlampir).
18. Khusus bagi mahasiswa Kabupaten Natuna yang berada di luar daerah Natuna yang tidak terdapat organisasi IPMKN (atau dengan nama lain), maka diwajibkan menginduk (bergabung) ke IPMKN terdekat yang ada.dan kepada orang tua yang anaknya ternyata masuk dalam kategori ini, maka Ketua IPMKN dan atau dengan nama lain wajib memberitahukan kepada mahasiswa yang bersangkutan atau kepada orang tuanya tentang mekanisme pencairan beasiswa ini.
19. Permohonan beasiswa yang tidak melalui mekanisme di atas, tidak dilayani.

Bagi mahasiswa Natuna di Pontianak yang ingin mengurus proposal beasiswa harap melengkapi syarat-syarat yang ada di surat edaran tersebut.
Pengumpulan proposal beasiswa di antar ke pengurus HPMN-P paling lambat tanggal 27 Agustus 2015 di Asrama putra Natuna (setiap hari jam 08.00 - 21.00 Wib).
Biaya administrasi Rp.20.000/proposal
CP: Burhan (082251676766 / 7EAE919F)



Share:

Materi Dasar Snorkellin

 Snorkel Clearing
Fungsi :
Membersihkan snorkel dari air atau kotoran lainnya agar snorkel dapat digunakan untuk bernapas

Penjelasan : 
Pada saat melakukan snorkeling/skin diving, air atau kotoran lainnya dapat masuk ke dalam snorkel karena hempasan ombak atau hal lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan teknik snorkel clearing untuk membersihkan saluran pernapasan bantu kita (snorkel). Selain itu, teknik ini juga berguna disaat kita melakukan teknik duck dive & apnea, dan juga disaat kita melakukan SCUBA diving, di saat kita muncul ke permukaan air untuk menghirup napas yang berasal dari udara.

Teknik :
·         Tarik napas sedalam mungkin, lalu tahan.
·         Masukkan seluruh bagian kepala kedalam air (termasuk masker & snorkel dengan tujuan agar air masuk ke snorkel.
·         Muncul ke permukaan air dengan cukup mengeluarkan ujung snorkelnya saja keatas permukaan air. Tidak perlu mengeluarkan seluruh bagian kepala ke atas permukaan air.
·         Hembuskan napas dari mulut ( jangan dari hidung ) dengan kuat, tetapi dengan tetap menyisakan napas di paru-paru dengan tujuan untuk melakukan hembusan napas kembali jika snorkel belum bersih dari air/kotoran dengan sekali hembus.
·         Pastikan snorkel bersih dari air/kotoran sehingga snorkel dapat digunakan untuk bernapas.

2.      Masker Clearing
Fungsi :
Membersihkan masker dari embun atau objek lain yang menghalangi penglihatan, tanpa perlu membersihkan masker diatas permukaan air atau melepas masker dari kepala.

Penjelasan :
Untk snorkeling/skin diving, teknik masker clearing selalu diiringi dengan snorkel clearing. Oleh karena itu sebaiknya kita selalu menyisakan napas diparu-paru kita pada saat melakukan masker clearing, agar kita dapat melakukan snorkel clearing jikalau kita membutuhkan napas tambahan untuk menuntaskan masker clearing tersebut. Hal ini tidak berlaku apabila kita melakukan masker clearing saat SCUBA diving, sebab saat SCUBA kita akan memperoleh napas dari tabung oksigen.
Metode masker clearing ada berbagai macam, tetapi yang akan dijelaskan disini hanya 2, yakni masker clearing dengan 1 tabung tangan dan masker clearing dengan 2 tangan.

Teknik :
1.      Cara 2 tangan :
·         Tarik nafas secukupnya
·         Masukan seluruh bagian kepala ( dan juga tubuh ) ke dalam air.
·         Buka sedikit masker dari bagian atas dengan menggunakan kedua tangan untuk mengisi seluruh masker dengan air. Kondisi mata tetap terbuka.
·         Dengakkan kepala, lalu buka sedikit masker dari bagian bawah dengan menggunakan 2 tangan disertai menghembuskan napas dengan kuat untuk mengeluarkan air dari dalam masker. Jangan lupa untuk tetap menyisakan napas diparu-paru untuk melakukan snorkel clearing.
·         Pastikan masker sudah bersih dari air, embun, atau kotoran lainnya yang dapat menghalangi penglihatan.
·         Kembali ke permukaan air dengan cukup memunculkan ujung snorkel saja di atas permukaan air.
·         Lakkan snorkel clearing
·         Jika masker clearing belum tuntas dilakukan (biasanya karena masih ada air di dalam masker), lakukan snorkel clearing, ambil kembali napas secukupnya, lanjutkan kembali masker clearing hingga tuntas (sebaiknya masker clearing dilakukan maksimal 2x kesempatan).
2.      Cara 1 tangan :
·         Tarik nafas secukupnya
·         Masukan seluruh bagian kepala ( dan juga tubuh ) ke dalam air.
·         Buka sedikit masker dari bagian atas dengan menggunakan kedua tangan untuk mengisi seluruh masker dengan air. Kondisi mata tetap terbuka.
·         Dengakkan kepala, lalu tekan(kea rah wajah, bukan digeser keatas atau bawah)  bagian atas masker (daerah dahi) dengan telapak tangan salah satu tangan.
·         Hembuslah nafas dengan kuat untuk mengeluarkan air dari dalam masker. Jangan lupa untuk tetap menyisakan nafas diparu-paru untuk melakukan snorkel clearing.
·         Pastikan masker sudah bersih dari air, embun, atau kotoran lainnya yang dapat menghalangi penglihatan.
·         Kembali ke permukaan air dengan cukup memunculkan ujung snorkel saja di atas permukaan air.
·         Lakkan snorkel clearing
·         Jika masker clearing belum tuntas dilakukan (biasanya karena masih ada air di dalam masker), lakukan snorkel clearing, ambil kembali napas secukupnya, lanjutkan kembali masker clearing hingga tuntas (sebaiknya masker clearing dilakukan maksimal 2x kesempatan).

3.      Fin Swimming
Fungsi :
Untuk mobilisasi baik di permukaan air maupun di dalam air:

Penjelasan :
Fin swimming(berenang dengan fin) merupakan salah satu teknik yang sangat dasar dalam snorkeling & SCUBA diving. Teknik dari fin swimming ini ada berbagai macam,tetapi yang akan dibahas disini ialah teknik flutter kick.
Teknik flutter pada didasarnya dilakukan seperti halnya melakukan gaya bebas dalam renang,yakni gerakan kaki keatas dan kebawah secara bergantian.Bedanya,kali ini gerakan gaya bebas ini dilakukan dilakukan dengan fin.
Teknik :
·         Posisi kedua tangan lurus kedepan(agar membentuk stream line)
·         Pandangan 45 ke bawah(agar situasi di depan dan di bawah dapat terlihat).
·         Gerakan kaki seperti gaya bebas pada renang. Gerakan kaki keatas dan kebawah oleh kaki kanan dan kaki kiri secara bergantian.lutut agak ditekuk sebagai bentuk tahanan karena mendorong air,bukan tekukan yang disengaja sehingga membentuk tekukan yang berlebih. Saat kaki mendorong(menendang) air pergelangan kaki dikunci agar member gaya dorongan.tetapi saat melalukan gaya gerakan yang berlawanan,pergelangan kaki tidak dikunci.
·         Buka kaki secukupnya,jangan terlalu lebar,jangan terlalu sempit.fungsinya member dorongan di air.
·         Gerakan kaki santai,tidak usah cepat-cepat,yang penting konsisten.
·         Gerakan kaki kontinu(tidak berhenti)
·         Sebagai seorang diver dapat melakukan fin swimming sejauh 1 kilometer (10 kali bolak balik memanjang kolam Olympic saraga ITB)secara kontinu.

4.      Entry
Fungsi:
Teknik yang digunakan  untuk masuk kedalam air dari daratan(kapal,pinggiran kolam,tebing,dsb) dengan aman.

Penjelasan:
Teknik entry adalah berbagai macam,tetapi yang akan dijelaskan disini hanya 2, yakni back roll dan giant stride. Back roll berguna jika jarak antara daratan dengan permukaan air tidak begitu tinggi,sedangkan giant stride berguna jika jarak antara dataran dengan permukaan air tinggi.

Teknik:
A.      Backroll
·         Posisi duduk tegak,posisi kaki lurus kedepan, bentuk tubuh & kaki L membentuk 90
·         Posisi duduk membelakangi daerah perairan. Pantat berada diujung dataran(tepi kolam). Dengan posisi ujung pantat melayang tidak menempel pada dataran.hal ini berguna agar dapat menjatuhkan diri ke air tanpa memerlukan tenanga yang berlebih.
·         Tangan kanan memegang masker. Tiga jari (jempol, telunjuk, jari tengah) menahan masker, telapak tangan menahan mouth piece. Hal ini berguna sebagai pembiasaan jika kita melakukan SCUBA diving, yakni untuk menahan masker dan mouth piece regulator agar tidak terlepas saat kita masuk ke dalam air.
·         Tangn kiri memegang perut. Hal ini berguna sebagai pembiasaan pada saat SCUBA diving, yakni untuk mengamankan selang-selang regulator agar tidak terlepas saat masuk ke dalam air.
·         Balas tanda “ok” dari buddy.
·         Atuhkan diri (ke arah belakang) ke air dengan rileks, jaga posisi tubuh dengan kaki agar tetap dalam posisi L.
·         Lakukan snorkel clearing.

B.      Giant Stride
·         Posisi berdiri tegak. Posisi fin dibibir kolam (atau di ujung bagian daratan lainnya), patokannya setengah bagian kaki melayang diatas permukaan air.
·         Pandangan ke depan.
·         Tangan kanan memegang masker. Tiga jari (jempol, telunjuk, jari tengah) menahan masker, telapak tangan menahan mouth piece. Hal ini beruna sebagai pembiasaan ika kita melakukan SCUBA diving, yakni untuk menahan masker dan mouth piece regulator tidak terlepas saat kita masuk ke dalam air.
·         Tangan kiri memegang perut. Hal ini berguna sebagai pembiasaan pada saat SCUBA diving, yakni untuk mengamankan selang-selang regulator agar tidak terlepas saat masuk ke dalam air.
·         Balas tanda “ok” dari buddy.
·         Jatuhkan diri dengan melangkahkan salah stu kaki sebesar-besarnya ke depan. Jatuh rileks tanpa adanya tolakan (lompatan) dari kaki yang satunya lagi. Jaga posisi pandangan dan tubuh agar tetap ke depan, sehingga masuk ke air tidak dalam posisi membungkuk.
·         Setelah masuk ke dalam air, lakukan snorkel clearning.

5.    Water Trappen
Fungsi :
Untuk melayang di permukaan air dengan posisi yang tetap.

Penjelasan :
Teknik ini digunakan jika kita sedang berada jauh dari kapal atau daratan, atau jika kita sedang membutuhkan pertolongan. Dengan teknik ini kita dapat memberikan tanda kepada orang-orang yang berada dikapal atau daratan, bahwa kita sedang berada di tempat kita berada saat itu.

Teknik :
·         Posisi tubuh tegak vertical terhadap permukaan air. Beberapa bagian tubuh bagian atas ada yang berada di atas permukaan air, sisanya berada didalam air.
·         Posisi tubuh tenang, tidak berpindah-pindah posisi.
·         Bukakan kaki leber secukupnya, kecepatan gerakan kaki konstan, konsisten, disertai tenaga dorongan yang cukup agar tubuh tidak tyenggelam.
·         Atur nafas untuk membantu menstabilkan posisi tubuh diair sehingga tidak mudah tenggelam.
·         Posisi dagu harus selalu berada diatas permukaan air, dengan sekali-kali memposisikan dada diatas permukaan air.
·         Sebaiknya diver dapat melakukan teknik ini selama minimal 10 menit.

6.    Floating
Fungsi :
Istirahat dengan cara mengambang dipermukaan air.

Penjelasan :
Apabila kita ingin beristirahat sebentar saat melakukan snorkeling/skin diving dilautan, dan posisi kita jauh dari kapal atau daratan, akan lebih efektif dan menghemat tenaga jika kita beristirahat dipermukaan air daripada harus menu kapal atau daratan terlebih dahulu.
Floating ada dua macam, yakni cara telungkup dan cara terlentang.

Teknik :
A.      Terlungkup
·         Posisi badan sejajar dengan permukaan air, dengan posisi tubuh menghadap ke langit.
·         Posisi seluruh bagian tubuh tenang & rileks, tidak bergerak.
·         Masker & Snorkel tetap digunakan, bernapas seperti biasa dengan menggunakan snorkel.
·         Posisi tangan dan kaki dibuka dengan lebar yang cukup.
·         Atur napas untuk membantu tubuh agar tetap mengambang dipermukaan air.
·         Kaki & tangan boleh digerakkan sedikit untuk membantu menstabilkan tubuh agar tetap mengambang dipermukaan air.
B.      Terlentang
·         Posisi badan sejajar dengan permukaan air, dengan posisi tubuh menghadap ke langit.
·         Posisi seluruh bagian tubuh tenang & rileks, tidak bergerak.
·         Masker tetap digunakan, sedangkan snorkel tidak. Bernapas seperti biasa dengan mulut tanpa menggunakan snorkel.
·         Posisi tangan dan kaki dibuka dengan lebar yang cukup.
·         Atur napas untuk membantu tubuh agar tetap mengambang dipermukaan air.
·         Kaki dan tangan boleh digerakkan sedikit untuk membantu menstabilkan tubuh agar tetap mengambang dipermukaan air.

7.    Duck dive
Fungsi :
Masuk kedalam air secra efektif dari posisi semula yang berada dipermukaan air.

Penjelasan :
Saat melakukan snorkeling/skin diving, ada kalanya kita perlu masuk kedalam air untuk mengamati atau mengambil suatu objek. Dengan teknik ini, kita dapat masuk kedalam air tanpa perlu menghabiskan waktu dan tenaga.
Teknik ini selalu diiringi dengan teknik ekualisasi/popping. Yang berguna untuk menyeimbangkan kembali tekanan pada telinga kita setelah kita masuk kedalam air. Sebab, dengan bertambah kedalaman air, tekanan pun bertambah.

Teknik :
·         Diawali dengan fin swimming sambil mengambil napas secukupnya. Tahan napas tersebut untuk digunakan saat ekualisasi dan snorkel clearing.
·         Masukkan dengan segera kepala serta tubuh bagian atas ke dalam air disertai lentingan kaki lurus rapat keatas, sehingga posisi tubuh tegak lurus dengan permukaan air.
·         Biarkan gravitasi bekerja hingga seluruh tubuh kita masuk kedalam air.
·         Setelah masuk kedalam air, lakukan fin swimming untuk membantu mobilisasi kita menuju objek yang dituju.
·         Tak lupa sambil menyelam masuk kedalam air, lakukan ekualisasi yang disesuikan bila sudah mulai terasa tekanan ditelinga. Ekualisasi ini dilakukan seperlunya saja, disesuaikan dengan tekanan yang kita rasakan pada telinga.
·         Ekualisasi dilakukan dengan cara menjepit hidung dengan salah satu tangan, dilanjutkan dengan menghembus napas melalui hidung. Karena lubang hidung yang tertutup, udara yang dihembuskan akan dialokasikan untuk memberi tekanan keluar telinga, melawan tekanan kedalam yang diberikan air.
·         Tetap sisakan napas untuk snorkel clearing, jangan dihabiskan pada saat ekualisasi.
·         jika sudah mencapai objek, kembali kepermukaan air dengan posisi tubuh tegak keatas. Pandangan keatas dan berputar untuk memastikan kondisi diatas kita aman. Posisikan salah satu tangan lurus keatas untuk mengamankan kepala dari objek yang ada diatas.
·         Kecepatan saat kepermukaan air dijaga agar tidak cepat, dengan patokan tidak boleh lebih cepat dari gelembung udara yang menuju ke (atas) permukaan air.
·         Posisikan tangan sebagai bagian tubuh yang berlebih dahulu mencapai permukaan air.
·         Lakukan snorkel clearing.
·         Teknik duck dive ini sebaiknya dapat dilakukan diver minimal dengan kedalaman 5 meter dibawah permukaan air.

8.    Apnea
Fungsi :
Digunakan untuk mobilisasi didalam air.

Penjelasan :
Untuk mengamati objek didalam air/laut, selain menggunakan teknik duck dive digunakan pula teknik apnea. Teknik duck dive digunakan sebagai cara yang efektif untuk masuk ke dalam air, sedangkan teknik apnea digunakan untuk menyusuri objek yang kita amati jika objek tersebut cukup jauh berada didalam air.
Apnea selalu disertai dengan teknik hiperventilasi ( disesuaikan dengan kondisi), yang berguna untuk membuang sebanyak-banyaknya karbon dioksida dari darah & paru-paru.

Teknik :
·         Diawali dengan hiperventilasi: buang napas sebanyaknya, tarik napas sedalamnya, buang lagi sebanyaknya, tarik lagi sedalamnya, buang lagi sebanyaknya, dan tarik lagi sedalamnya. ( hiperventilasi ini jangan dilakukan sering-sering dalam waktu yang berdekatan, karena dapat menyebabkan kelelahan yang diakibatkan tidak teraturnya kadar oksigen & karbon dioksida di dalam darah ).
·         Tolakkan kaki ke dinding kolam untuk member dorongan bagi tubuh agar dapat masuk kedalam air. Atau lakukan teknik duck dive.
·         Setelah berada ditengah kedalaman, lakukan fin swimming dengan posisi tangan lurus kedepan agar dapat menyelam ditengah kedalaman.
·         Lakukan ekualisasi sesuai dengan kedalaman dan tekanan yang terasa ditelinga.
·         Ika penyelaman sudah selesai dilakukan, kembali kepermukaan air dengan prosedur yang sama seperti pada teknik duck dive.
·         Lakukan snorkel clearing.

9.    Tired diver tow
Fungsi :
Membantu buddy kita yang kelelahan atau tak sadarkan diri.

Penjelasan :
Kegiatan snorkeling & SCUBA diving diharuskan selalu dilakukan secara berkelompok, minimal satu kelompok terdiri dari 2 diver. Dengan kata lain seorang diver minimal harus disertai dengan seorang buddy.
Teknik ini digunakan untuk membantu buddy yang kelelahan untuk tak sadarkan diri untuk dibawa ke tempat yang aman atau ke tempat terdapatnya tenaga bantuan.
Teknik ini ada berbagai macam, tetapi yang dijelaskan disini hanya 2.

Teknik :
A.      Cara I
·         Cara ini ditekankan untuk membantu buddy kita yang kelelahan, cramp, dsb.
·         Posisikan buddy kita (atau biarkan buddy kita yang memposisikan dirinya sendiri) dalam keadaan terlentang.
·         Letakkan tumit kedua kaki buddy dengan tangan kita.
·         Pastikan pergelangan kedua kaki buddy dengan tangan kita.
·         Pastikan selalu kepala buddy tidak tenggelam dan buddy dapat bernapas.
·         Dorong buddy menuju tempat yang dituju dengan teknik lin swimming (dengan tangan tetap memegang pergelangan kaki buddy).

B.      Cara II
·         Cara ini ditekankan untuk membawa buddy kita yang tak sadarkan diri ke tempat yang aman atau ke tempat terdapatnya tenaga bantuan.
·         Posisikan buddy kita dalam keadan terlentang.
·         Buka alur pernapasan buddy serta amankan dari segala objek yang menghalangi.
·         Kaitkan tangan kanan kita dengan tangan kanan buddy.
·         Pegang serta topang leher dan kepala buddy dengan tangan kiri kita.
·         Pastikan kepala buddy tidak tenggelam dan pastikan buddy dapat bernapas.
·         Tarik buddy menuju tempat yang dituju dengan teknik fin swimming (dengan posisi tangan tetap seperti prosedur sebelumnya).


Deving
Diving atau bahasa Indonesia menyelam dalam artinya bertahan dibawah air. Dalam pengertian cabang olahraga, selam dapat dikategorikan sebagai berikut :
1.      Menyelam tanpa alat bantu pernapasan, misalnya snorkeling dan selam bebas.
2.      Menyelam dengan alat bantu pernapasan, misalnya selam scuba dan surface supplied diving.
Berikut adalah beberapa organisasi pelatihan sertifikasi olahraga selam yang dikenal di Indonesia:
Selam scuba adalah penggunaan alat pernapasan bebas untuk berada bawah air dalam waktu lama untuk penyelaman rekreasi dan penyelaman profesiona. Biasanya penyelam berenang dibawah air, namun berjalan dan penggunaan kendaraan propulsi penyelam  juga dimungkinkan. Kata SCUBA merupakan sebuah akronim untuk “self Contained Underwater Breathing Apparatus”, tetapi telah diterima sebagai kata yang menunjuk ke peralatan scuba.
Dua jenis peralatan scuba adalah “sirkuit-terbuka” Aqua-lung, dikembangkan oleh Jacques Cousteau dan “sirkuit-tertutup” Rebreather.
Jarak Pandang
Didalam dunia selam scuba (scuba diving) jarak pandang adalah satuan kejernihan air untuk kegiatan menyelam. Biasanya dinyatakan dalam satuan jarak seperti meter dan feet. Semakin jauh jarak pandang kita sewaktu menyelam, air semakin jernih semakin mudah untuk melihat objek selam, sebaliknya semakin pendek jarak pandang, maka kita akan mengalami kesulitan dalam melakukan penyelaman. Kategori jarak panjang pada saat menyelam adalah :
·         Baik adalah diatas 20 meter, biasanya terdapat dipulau yang jauh dari muara sungai yang besar seperti di Bunaken Propinsi Sulawesi Utara.
·         Sedang antara 8-20 meter, biasanya terletak dipulau-pulau yang agak jauh dari muara sungai seperti di Kepulauan Seribu.
·         Buruk kurang dari 8 meter, biasanya terdapat pada pantai-pantai yang dekat dengan muara sungai besar, seperti di Pantai Utara Jawa
Peralatan Selam

Oleh karena perbedaan lingkungan, seorang penyelam akan berhadapan dengan lingkungan yang baru yaitu air. Untuk itu diprlukan penyesuaian terhadap cairan, sehingga dibutuhkan suatu enis perlatan sesuai dengan penggunaannya. Dengan demikian terciptalah berbagai peralatan untuk dapat menyesuaikan lingkungan cair tersebut. Peralatan selam terbagi dua, peralatan dasar selam dan peralatan tambahan.

Peralatan Dasar Selam
1.      Masker
2.      Snorkel
3.      Fins & Boots
4.      Rompi Apung
5.      Pakaian Selam / Wet Suit
6.      Sabuk Pemberat / Weight Belt
7.      Pisau Selam
8.      Sarung Tangan
9.      Tas Selam / Gear Bag

Peralatan Tambahan
1.      Peralatan Scuba
2.      Pengukur Kedalaman (Depth Gauge )
3.      Kompas
4.      Jam Selam
5.      Cairan Antifog
Masker
Penggunaan
Penglihatan didalam air sangat buruk, maka diperlukan alat yaitu masker. Alat tersebut memberikan rongga udara antara mata dan air, sehingga penglihatan akan lebih jelas dan dapat melindungi terhadap iritasi air pada mata.
Sewaktu menyelam, masker akan mendapat tekanan hidrostatis. Oleh karena itu, pemakaian masker tidak tidak boleh terlalu ketat dan selalu mengadakan equalisasi (penyesuaian tekanan) dengan menghembuskan udara kedalam masker melalui hidung, maka hidung harus diikutsertakan kedalam masker. Dengan alas an inilah kenapa goggle (kacamata renang) tidak dapat digunakan untuk menyelam.
Masker mempunyai kelemahan sebagai akibat dari kombinasi sudut bias dan indeks bias antara air, kaca, dan udara yang menyebabkan benda-benda akan terlihat ¡3/4 2 kali lebih besar dan ¡3/4 ½ kali lebih dekat.
Untuk mendapatkan masker yang baik dan sesuai dengan kegunaannya, perlu memperhatikan cirri-ciri masker sebagai berikut :
1.      Safety tempered glass
2.      Frame terbuat dari bahan anti karat
3.      Double seal/skirt yang lentur untuk wajah
4.      Nose pocket/kantung hidung
5.      Ikat kepala/strap dilengkapi dengan buckle
6.      Katup

Jenis-jenis Masker
Ditinjau dari bahan :
1.      Neoprene
2.      Silicon
Ditinjau dari Kaca:
1.      Single
2.      Double
3.      Triple


Pemilihan Masker
Cara memilih masker yang baik sesuai dengan muka adalah dengan cara memasang pada muka tanpa menggunakan strapnya, hisap udara didalamnya dengan hidung sedikit mungkin kemudian tahan napas, jika masker tersebut tertahan pada muka, maka masker tersebut cocok untuk dipakai. Pilihlah masker yang kacanya tempered, volumenya kecil, medan penglihatan luas, hindarkan masker yang ada katup buangnya.
Perawatan Masker
Setelah dipakai menyelam bilaslah dengan air tawar yang bersih kemudian keringkan (hindari terkena panas langsung). Setelah kering berikan talk (bedak), lalu simpan ditempat yang sejuk. Jangan sampai tertekan waktu menyimpannya.
Snorkel
Penggunaan
Snorkel adalah sebuah pipa yang dipergunakan untuk bernapas bagi penyelam dipermukaan air, berguna untuk skin diving sewaktu beristirahat dipermukaan. Melalui snorkel seorang penyelam dapat mudah bernapas tanpa harus menegakkan kepala keluar dari air saat berada dipermukaan, sehingga dapat bebas mengamati keadaan bawah air. Panang pipa ¡3/4 30 cm,apabila lebih maka akan bertambah besar volume ruang udara mati (dead air space) yang dapat mengurangi udara baru yang masuk ke dalam paru-paru.
Snorkel biasanya digantungkan disebelah kiri masker pada penyelaman, namun dapat uga didepan atau sebelah kanan, tergantung tipe snorkel.
Teknik napas melalui snorkel dengan menghembuskan udara terlebih dahulu, kemudian membuang napas, hal ini untuk menghindari adanya air yang masuk melalui ujung pipa yang terbuka.
Untuk mengetahui uung pipa snorkel berada diatas permukaan, dapat dicek dengan dipegang oleh tangan kiri. Untuk mengetahui ujung pipa sudah masuk ke dalam air biasanya akan terdengar air masuk ke pipa snorkel pada telinga sebelah kiri atau kanan.


Jenis Snorkel
Ditinjau dari bahan :
1.      Neoprene
2.      Silicon 

Ditinjau dari bentuk :
1.      J-Shaped
2.      L-Shaped
3.      Type Countour
4.      Flexible Hose
Pemilihan Snorkel
Carilah snorkel yang bagian dalamnya licin, untuk mempermudah meniup sehingga tidak ada sisa air yang tertinggal. Pilih moutpiece  yang cocok dan nyaman dimulut. Panjang anara 12 s/d 14 inci.
Perawatan snorkel
Sehabis dipakai menyelam, bilas dengan air tawar yang bersih kemudian keringkan dan diberi talk (bedak) dan disimpan ditempat yang sejuk.
Fins
Penggunaan
Fins digunakan untuk menambah daya kayuh penyelam sehingga menambah laju pergerakan dalam air, bukan untuk kecepatan. Teknik pemakaian ayunan kaki perlahan namun kuat serta santai.
Fins yang di Indonesiakan dengan istilah “sirip selam” atau “kaki katak” diciptakan untuk member kekuatan pada kaki dan merupakan piranti penggerak. Fins bukan dibuat demi penambah kecepatan berenang namun menambah daya kayuh. Dengan bantuan fins kemampuan renang kita bertambah 10 kali lebih besar disbanding tanpa menggunakan fins.
Tipe :
a.      Full Foot Style
b.      Open Hill Style
c.       Rocket/jet Fins
d.      Open Toyrnamen Fins
Jenis Fins
Ditinjau dari bahan
a.      Neoprene
b.      Silicon
Pemilihan Fins
Pilihlah Fins yang sesuai dengan ukuran kaki, jangan terlalu ketat dan sempit, sesuaikan tipe fins dengan keadaan dan keperluan:
Jenis Full Foot Style/Foot Pocket
Cocok untuk kegiatan skin diving atau fins swimming, biasanya lebih fleksible, dengan letak lempeng lebih menyudut, yang menyebabkan kaki tidak mudah lelah. Ukuran besar-kecil merupakan hal yang lebih menentukan; lebih repot untuk dikenakan maupun mencopotnya untuk kegiatan scuba diving.

Jenis Open Heel
Cocok untuk kegiatan scuba diving,biasanya perlempeng  lurus ,semi kaku dengan lempengan lebih panjang. Jenis ini memberi kekuatan lebih besar,mamun menbutukan waktu penysuaian bagi otak-otak kaki. Open heel fins mempunyai kelebihan dalam hal kemudahan waktu mengenakan dan pelepasanya .
Adjustable Open Heel
Jenis ini paling cocok/sesuai untuk scuba diving di perairan karena dibuat mempunyai kantong yang cukup besar untuk kaki-kaki yang memakai boost (semacam kaus kaki terbuat dari karet),mempunyai lempengan yang lebih besar untuk menghasilkan tenaga besar dan ini mengurangi kelelahan kaki yang disebabkan oleh daerah negatif padaa lempengan.
Perawatan Fits
 Sama halnya dengan Masker dan Snorkel, selesai digunakan bersihkan dengan air tawar yang bersih,keringkan dan beri talk (bedak).
Boots
Penggunaan
Boost merupkan sepatu booit yang dipakai pada saat penyelaman.Hal ini berguna menghindari cidera kaki sewaktu menyentuh dasar laut, karang, benda-benda keras seperti besi dll juga melindungi terhadap kejang kaki disebsbksn kedinginan yang kemungkinan kecil lecet. Boost dsri ksret busa dengan sol keras adalah jenis perlengkapan perlindungan kaki yang umum dipakai penyelam, kaos kaki tebal pun dapat digunakan sebagai pencegah sewaktu latihan.Pemakaian boot juga dapat mengurangi cidera karena duri pari stingray walupun tidak bisa mencegah tembusan durinya.
Pemakaian disatukan dengan fins.Boot dipakai dahulu, lalu kemudian memakai fins.
Pemakaian Boot
Sesuaikanlah dengan ukuran fins yang akan dipakai.Pilihlah boost yang mempunyai komposisi kuat yang dapat melindungi kaki, sehinga cedera dapat minimal.Semakin tebal boots, maka semakain baik.Sebaiknya pilihlah boots yang tidak terlalu ketat sehingga dapat memudahkan peredaran darah.Untuk menghidari selip pada penggunaan boots gunakan bedak sebelum memakainya.
Perawatan Boots
Setelah dipakai, boots dicuci dengan air tawar dan kemudian keringkan.
Rompi Apung
Penggunaan
Peralatan ini biasanya dipergunakan untuk keadaan darurat namun didalam kegiataan penyelaman dipergunakan untuk :
a.      Terapung dipermukaan air sambil berenang.
b.      Istirahat dipermukaan air.
c.       Penyelamatan diri-sendiri dan orang lain.
d.      Netralisasi keterapungan dalam setiap kedalaman.
Jenis Rompi Apung
a.      Life Vest/Standard Safety Vest.
b.      Bouyancy Compensator (BC)
Pemilihan Rompi Apung
Pililah sesuai dengan keperluanya dan cocok dengan ukuran ukuran badan, yang umum dipakai sekarang dari jenis BC (Bouyancy Compensator).
Perawatan Rompi  Apung
Setelah menyelam, rompi mungkin kemasukan air,untuk itu tiup lah rompi apung kemudian balkkan kearah bawah untuk mengeluarkan air melalui pipa peniup.Bilasa dengan air tawar yang bersih dibagian luar, dan bilas dengan air hangat pada bagian dalamnya.Keringkan dengan diangin-anginkan, simpan dalam keadan berisi udara.

Pakaian Selam
Pengunaan
Memperlambat kehilangan panas tubuh karena adanya air hangat antara pakain selam dan kulit serta melindungi tubuh dari goresan karang maupun sengatan kehidupan laut.
Jenis Pakaian Selam
a.      Wet suit: bagian baju dapat basah oleh air, tapi menghalangi sirkulasi air yang ada antara pakian selam dan kulit.
b.      Dry suit: terbuat dari bahan karet dan mempunyai ruang udara antara pakain selam luar dan dalam yang berfungsi sebagai insulator.

Pemilihan Pakaian Selam
Pilihlah pakaian selam sesuai dengan ukuran tubuh dan kebutuhan saat menyelam. Didaerah yang dingin sebaiknya memakai jenis dry suit, karena dapat membuat badan menyelam tetap hangat.
Pakaian pelindung penyelam yang kini umum dipakai adalah FOAMNEOPRENE WET SUIT, terbuat dari karet neoprene yang mempunyai gelembung-gelembung busa berudara. Bahan tidak menyerap air dan dibuat dalam berbagai ukuran ketebalan bahan.
Perawatan Pakaian Selam
Untuk Wessuit, jagalah kelenturan dengan tidak menyikat baju sewaktu mencuci, cukup direndam dengan deterjen. Keringkan dengan tidak terkena sinar matahari langsung.
Sabuk Pemberat
Penggunaan
Tubuh manusia akan mendapat daya apung keatas didalam air sebesar i3/4 6 pound atau lebih. Wet suit yang terbuat dari neoprene akan menambah daya apung lebih besar 5 sampai dengan 25 pound, maka seorang penyelam untuk dapat dengan mudah masuk kedalam air membutuhkan pemberat.
Jenis Sabuk Pemberat
a.      Weight Belt: Sabuk yang diberi pemberat timah diatur sebagai kebutuhan.
b.      Weight Peack: Jarang digunakan karena tidak dapat dilepaskan bila terjadi keadaan darurat.
Pemilihan Sabuk Pemberat
Yang paling mudah umumnya dipakai Weight Belt. Jika memakai Wet Suit setebal 3/16 inch biasanya membutuhkan timah sebesar 10% dari berat tubuhnya. Weight Belt harus dipakai dengan QUICK RELEASE BUCKLE yaitu sesuatu gesper pengancing yang dapat dilepas secara cepat. Cara pemakaian weight belt dipasang paling terakhir dan paling pertama dilepas, jika dalam keadaan darurat.
Pisau Selam
Merupakan alat serba guna, dipergunakan untuk menolong, menggali, juga sebagai alat mengukur. Terbuat dari logam anti karat, bergerigi pada matanya dan yang lain dapat berguna memotong tali didalam air. Dipasang pada betis sebelah dalam untuk menghindari tersangkut pada rumput dan sebagainya. Tulisan SS.320 atau SS.420 berarti SS.320 mengandung carbon lebih sedikit dibandingkan SS.420.
 




Share:

Ekspedisi Pendakian 7 Puncak NKRI 2017 GEMPA FISIP UNTAN

Team Ekspedisi Pendakian 7 Puncak NKRI 2017 Gerakan Mahasiswa pecinta alam “GEMPA” Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Ta...

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates